Saturday, June 24, 2006

Sampai Berapa Lama...

Kompleks Perumahan PT. Kencana Sawit Indonesia, Sangir Jujuhan, Solok Selatan, Sumatera Barat
Aku sudah bekerja selama hampir 12 tahun di perusahaan perkebunan kelapa sawit swasta ini. Waktu sangat tidak terasa sehingga sepenggal masa paruh baya ku dihabiskan di lokasi perkebunan yang relatif jauh dari kota besar terdekat, Padang atau Jambi. Namun apa lacur, sebelas tahun ++ sudah berlalu, tidak akan pernah kembali lagi dan tidak perlu disesali. Yang penting tetap semangat dalam berkarya karena dunia pasti akan selalu membutuhkan minyak dari kelapa sawit.


Sitiung I

Minggu pagi esok, rencananya kami sekeluarga ditambah ibu Yenti dan ibu Tati akan bersilaturahmi ke Sitiung I, kediaman bapak Mardi / ibu Wiwin yang beberapa waktu lalu kehilangan orang tua ( ibu ) tercinta karena sakit mendadak.

Sitiung I terletak di kabupaten Dharmasraya, sebuah kabupaten baru hasil pemekaran kabupaten Sawahlunto-Sijunjung. Seperti bapak Mardi, sebahagian besar penduduk di sana merupakan transmigran dari Jawa Tengah pada tahun 70 atau 80-an.

Friday, June 23, 2006

Ara, Sukanya Pakai Celana Jeans


Kadang aku geli memperhatikan tingkah laku anak kedua ku, Fadhilah Azzahra, 3 tahun.
Setiap hari maunya mengenakan celana jeans, tidak peduli pagi, siang ataupun malam. Kalau sudah begitu, walaupun dia perempuan, tidak mau dipanggil cantik. "De' Ara gagah!", sahutnya bila dipanggil cantik.

Ara, begitu panggilan kami sehari-hari untuknya, lahir dengan bobot 3.25 kg di rumah sakit Theresia-Jambi pada pukul 03.40 wib tanggal 26 Maret 2003.

Pada suatu siang sewaktu berumur 6 bulan Ara pernah mengalami kejang dan sebahagian tubuhnya membiru terutama wajah, selama sekitar 30 detik tanpa disertai panas sebagaimana lazimnya anak balita, yang tentunya membuat ibunya panik karena aku sedang di lokasi kerja namun berkat Tuhan lewat tangan dingin seorang nenek ( ibu dari Yenti - tetangga depan rumah ) kondisinya berangsur pulih seperti sediakala. Selanjutnya kami memeriksakan kondisi kesehatannya di klinik tempat ku bekerja.

Untuk meyakinkan diri bahwa peristiwa tersebut tidak akan terulang kembali maka pada sore harinya kami segera membawa Ara ke Jambi, paling tidak jika keadaan serupa terulang kembali maka perawatan intensif di rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lengkap segera diperoleh. Setelah menempuh perjalanan darat selama sekitar 7 jam menggunakan Hiline Bravo Wagon BA 3039 JD, kami sekeluarga, sopir dan didampingi Yenti ( perawat di klinik tempat ku bekerja ) sampai di Jambi, langsung ke tempat praktek dokter Panji, seorang spesialis anak.

Hingga keesokan harinya tidak ada tanda-tanda bahwa kejang berulang sehingga aku bersama sopir dan Yenti kembali ke lokasi namun siang hari berikutnya aku mendapat telpon dari istriku yang dengan tersengal-sengal mengabarkan bahwa Ara kembali kejang. Oleh istri ku, Ara segera dibawa ke rumah sakit Theresia dan dirawat inap. Aku segera kembali ke Jambi dan langsung menuju rumah sakit tempat Ara mendapat perawatan. Setelah menjalani perawatan selama empat hari di rumah sakit dan dipastikan kondisinya membaik maka kami membawanya pulang.

Satu bulan sekali selama sekitar satu tahun kami rutin mengkonsultasikan kondisi kesehatan Ara kepada dokter Panji. Insya Allah, hingga Ara berumur 3 tahun ini, kejang seperti yang pernah dialaminya dulu tak pernah terulang kembali.

Belajar Buat Blog

Malam ini aku sedang sendiri sambil mendengarkan Skeeter Davis mendendangkan The Look of Love dan serangkaian lagu lainnya. Aku baru belajar membuat blog sendiri. Bermula dari usaha mencari teman lama yang sekiranya akan muncul di layar monitor, maka akhirnya ku temukan beberapa nama sahabat yang ku kenal dan cukup akrab sekitar 20-an tahun yang lalu, ya... ketika kami masih SMP dan SMA, begitu. Sebut saja Mohamad Adriyanto, sahabat sewaktu di SMA Negeri 3 Jambi yang kini berdomisili di Samarinda lalu ada Iwan Irawan Hadianto, sahabat sewaktu bersekolah di SMP Negeri 2 Jambi yang kini berada di Jakarta

Sahabat yang pertama menginspirasiku untuk juga turut membuat blog karena dia telah memulainya sekitar 7 tahun yang lalu. Aku pikir tidak ada kata terlambat bila ingin memulai sesuatu yang baru, sehingga ku putuskan untuk juga membuat blog sendiri dengan judul " Belantara Sumatera ". Aku beri nama demikian karena sesungguhnya tempat di mana aku tinggal sekarang, sekitar 12 tahun yang lalu masih merupakan hutan tropis yang sangat lebat dengan pohon berdiameter lebih dari 1 meter sebelum akhirnya dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit.

Beberapa bulan terakhir aku lebih leluasa untuk mengakses internet karena di pelosok ini telah hadir VSAT dengan kecepatan tinggi sehingga aku tidak lagi bosan duduk di depan monitor komputer menunggu e-mail yang masuk, browsing atau lainnya seperti ketika menggunakan akses internet dari radio link dengan kecepatan transfer data sangat rendah.

Siaran Bola Diacak

Beberapa malam terakhir para penggemar olahraga sepak bola seolah terpaku di depan pesawat televisi untuk menyaksikan tim kesayangan mereka bertanding di ajang piala dunia 2006. Walaupun kurang hobi olahraga sepak bola namun aku turut serta bergabung bersama mereka untuk menyetel alat penerima siaran TV digital karena siaran langsung pertandingan tersebut tidak dapat disaksikan di layar kaca SCTV yang diacak / scramble sehingga harus mengarahkan parabola ke stasiun TV negara tetangga yang menyiarkan secara langsung piala dunia 2006 tanpa diacak seperti TV Laos, CCTV atau beberapa stasiun TV Thailand yang frekuensi stasiunnya dapat dilihat di sini.

Ada hal lucu seputar siaran langsung pertandingan sepak bola yang sama dari 2 atau 3 stasiun televisi berbeda. Ketika stasiun televisi yang satu ; contoh SCTV telah menayangkan gol yang dihasilkan satu tim dan disambut teriakan dari pemirsanya , stasiun televisi yang lain ; TV Laos atau CCTV 1 masih tertinggal / delay sekitar 30 detik sampai - 3 menit sehingga penonton yang menyaksikan tayangan langsung dari 2 stasiun tersebut menjadi bengong dan mengira ada pertandingan lain pada saat yang sama

Hal menarik lainnya adalah melihat wajah-wajah yang masih kuyu dengan mata masih merah karena semalaman begadang menonton siaran langsung pertandingan sepak bola tersebut. Sewaktu briefing pagi yang rutin dilaksanakan, ada yang saking mengantuknya asal jawab ketika ditanya suatu hal. Untungnya peristiwa akbar olahraga yang digemari umat manusia sejagad ini hanya berlangsung sekali dalam empat tahun sehingga tidak mengganggu produktivitas sehari-hari