Sunday, November 05, 2006

Kembali ke Lokasi

Setelah melewati masa cuti lebaran selama dua minggu di Jambi, aku dan keluarga kembali ke lokasi kerja yang berjarak 350 km arah Barat dari Jambi. Kegembiraan terpancar dari wajah kedua anakku yang sudah rindu untuk bertemu teman-teman mereka. Berangkat dari Jambi sekitar pukul 10.30 setelah berpamitan kepada kedua orangtua dan mertua dan menyinggahi Sufrizal dan keluarga yang juga akan kembali ke lokasi.

Sebelum memasuki kota Muara Bulian, aku menghubungi teman sewaktu kuliah dulu, Kemas Ahmad Zulkifli yang bekerja di Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Batanghari. Ketika menyambangi kantornya aku juga sempat bertemu dengan Awaluddin, adik tingkat yang juga bekerja di instansi yang sama. Selanjutnya kami diajak mampir ke rumah dan disuguhi tekwan, makanan khas daerah Sumbagsel yang sungguh enak. Anak pertamaku Fia, sampai menghabiskan 2 porsi, wah...

Setelah meninggalkan kota Muara Bulian, aku teringat masih ada rekan kuliah dulu yang cukup akrab dan berdomisili di Mersam, sebuah kecamatan di kabupaten Batanghari, bernama Zuderman. Maka segera aku hubungi dia lewat telpon genggam yang kubawa dan ... karena aku lupa arah rumahnya maka sebelum terlanjur jauh aku bertanya kepada seorang pemuda yang melintas di simpang jalan menuju dusun. Rupanya nama Zuderman sudah dikenal semua orang walaupun jarak dari tempatku bertanya cukup jauh. Dengan mengemudi perlahan, lagi-lagi supaya tidak terlanjur nyasar, akhirnya kutemukan kediaman Zuderman ( dia sudah menunggu di teras rumah panggung yang dibangun dengan menggunakan kayu bermutu tinggi ). Lagi-lagi kami disuguhi buah durian yang baru jatuh dari pohon di sekitar rumahnya. Fia yang memang sangat doyan durian segera menyantap buah eksotis ini sementara adiknya Ara cuma melihat-lihat saja karena tidak suka.

Perjalanan ke lokasi masih sangat jauh sehingga kami melanjutkan perjalanan setelah bersilaturahmi selama sekitar 1 jam dan kembali beristirahat di Taman Hutan Bukit Sari, 10 km menjelang Sei. Bengkal. Di tempat yang cukup asri ini kami makan " siang " dengan bekal yang telah disiapkan dari rumah seperti nasi, ayam goreng, selada, timun dan tak lupa... sambal terasi atau caluk dalam bahasa melayu Jambi. Nikmat sekali rasanya makan bersama walaupun dengan lauk apa adanya.

Tempat peristirahatan berikutnya adalah rumah mas Haryadi di Muara Tebo yang merupakan saudara dekat istriku. Berhubung perjalanan masih jauh, kami tak berlama-lama di sana. Setelah salat Maghrib kami segera melanjutkan perjalanan dan sampai di rumah pukul 21.30 wib